ANAK NEGERI DIUJUNG NEGERI: MENAMBANG PASIR UNTUK MENAMBAH UANG JAJAN

Galugua, Media Online Kapur IX – Galugua adalah satu dari tujuh Nagari yang ada di Kec. Kapur IX, Nagari Galugua dibagi kedalam 4 Jorong, yaitu: Jorong Galugua, Jorong Koto Tangah, Jorong Mongan dan Jorong Tanjung Jajaran, tiga dari empat Jorong tersebut berada ditepian aliran Batang Kampar, kecuali Jorong Mongan. Di Jorong Galugua, ada satu kegiatan harian yang rutin dilakukan oleh beberapa orang anak, yang mana mereka masih dalam usia sekolah, ada yang sekolah SD dan ada juga yang SMP. kegiatan yang mereka lakukan adalah menambang pasir di aliran sungai Batang Kampar, tepatnya di lokasi Batu Tungku Jorong Galugua Nagari Galugua.

Penambang Cilik: Anak-anak penambang pasir di Jorong Galugua Nagari Galugua

Kegiatan menambang pasir ini sudah cukup lama mereka lakoni, mereka menambang pasir selepas pulang sekolah, dari hasil pantauan dilapangan, mereka mengatakan: “pado nauk lai nyo pak kojo ngan, iliu mudiek ndauk tontu arah, ancak ngoluon kosiek le pak, dapek lo namba piti lanjo nyo pak ndauk, (daripada tidak ada kerja, hilir mudik tidak menentu, baguslah kita menambang pasir pak, untuk menambah uang jajan pak)”. Memang hanya usia mereka saja yang melakukan kegiatan ini, tidak ada terlihat yang berusia dewasa maupun tua yang ikut menambang pasir tersebut. Profesi ini mereka lakoni karena banyaknya permintaan pasir dari masyarakat, semenjak harga gambir melonjak tinggi, banyak dari masyarakat Jorong Galugua Nagari Galugua yang ingin memperbaiki rumah mereka bahkan ada juga yang membangun rumah baru.

Penambang Cilik: Mengeruk Pasir di aliran Sungai Batang Kampar Jorong Galugua Nagari Galugua

Namun ternyata, dari sekian banyak mereka yang melakukan kegiatan penambangan ini, ternyata ada seseorang yang jauh lebih tua dari anak-anak penambang itu, kami perkirakan umurnya sekitar 30 atau 31 tahun. Ya, benar saja, ternyata beliau adalah Zulfan Afandi, anak-anak itu bilang biasanya beliau dipanggil Pak Apan, beliau adalah seorang Guru Honor di SMPN 4 Kec. Kapur IX, Guru yang asli orang Lubuk Alai ini tinggal bersama istrinya seorang Bidan dan seorang anaknya di Jorong Koto Tangah Nagari Galugua, yang berjarak sekitar 3 KM dari Jorong Galugua. Dari penjelasan yang diutarakan Bapak ini, beliau sangat salut dengan kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak ini yang juga termasuk anak didiknya disekolah, bahkan beliau sendiri juga ikut menambang dengan anak-anak tersebut, meskipun beliau ikut baru 1 hari saja, "saya sangat salut dengan mereka, mereka sudah mampu berfikir untuk mencari uang, mereka sudah berfikir tidak mau membuang waktu, tidak mau berhuru-hara, mereka memanfaatkan waktu luang yang mereka miliki sepulang sekolah" ungkapnya. Semoga teman-teman mereka yang lain mau mencontoh apa yang dilakukan oleh mereka ini pungkasnya.

Zulfan Afandi: Guru Honor SMPN 4 Kec. Kapur IX yang ikut menambang bersama anak didiknya

Mereka masuk kedalam aliran sungai dengan membawa karung goni dengan berat 10 sampai 15 Kg, masuk kedalam air dan mengeruk pasir dengan tangan dan memasukkannya kedalam karung goni tersebut, begitu karungnya penuh mereka langsung mengangkat dan memikulnya kedaratan, ± sepanjang 20 M untuk dikumpulkan/dionggok dipinggir jalan, sambil menunggu pembeli yang akan membeli pasir mereka. Mereka terlihat senang, raut wajah mereka memperlihatkan rona kebahagiaan, mereka happy dengan pekerjaan mereka lakukan, tidak ada tekanan terhadap mereka.

Penambang Cilik: Memikul Pasir kedaratan untuk dikumpulkan/dionggok

Penambang Cilik: Memikul Pasir kedaratan untuk dikumpulkan/dionggok

Penambang Cilik: Memikul Pasir kedaratan untuk dikumpulkan/dionggok

Penambang Cilik: Memikul Pasir kedaratan untuk dikumpulkan/dionggok

Dalam sehari, mereka bekerja hanya 4 jam saja, sekitar jam 1 siang sampai jam 5 sore, dalam waktu 4 jam tersebut mereka mampu mengumpulkan 2 kubik pasir, mereka yang bekerja biasanya membentuk Tim, biasanya 1 Tim ada 3 pekerja atau 2 orang pekerja. Rata-rata 1 Tim mampu mengumpulkan 2 kubik pasir dalam waktu 4 jam tersebut, hasil pasir yang mereka kumpulkan akan dibeli oleh yang punya mobil dengan harga Rp. 100.000,-/kubiknya dan akan dijual kepada yang memesan dengan harga Rp. 200.000,-/kubiknya, artinya jika mereka berhasil mengumpulkan 2 kubik pasir/harinya, mereka mendapatkan uang Rp. 200.000,-/hari, jika mereka bekerja 3 orang, maka uang 200.000,- tersebut akan dibagi tiga, bisa disimpulkan mereka mengantongi uang sebesar ± Rp. 70.000,-/orang dalam 1 harinya.
Penambang Cilik: Kumpulan/onggokan pasir yang berhasil mereka kumpulkan

Penambang Cilik: Kumpulan/onggokan pasir yang berhasil mereka kumpulkan

(Galugua, Tim Media Online Kapur IX)







0 Response to "ANAK NEGERI DIUJUNG NEGERI: MENAMBANG PASIR UNTUK MENAMBAH UANG JAJAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel