Hidup dengan Ngapiak Pinang


 Semakin tuanya usia membuat Nenek Tiangan semakin sudah untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tinggal di sebuah Rumah tua yang dilihat tidak layak huni, Nenek dengan tiga orang anak ini hidup sendiri, anaknya telah berkeluarga semuanya dan tinggal di daerah lain. Sehari hari kerjanya mencari Pinang “ngapiak pinang” di halaman rumah tetangga dan dari hutan.
Di usia 70 tahun Nenek yang hidup sendiri ini telah ditinggal pergi suaminya sekitar 5 tahun yang lalu, sehari hari makan seadanya, kalau lagi rezeki baik, nenek tiangan mendapatkan uang 10 ribu dari hasil penjualan pinangnya, terkadang tidak ada dan terpaksa meminta pada tetangga.
Sudah sering saya dikunjungi oleh pemerintah nagari dan kepala jorong, tapi sampai sekarang belun juga ada bantuan yang datang, itu yang diungkapkan nenek tiangan kepada kami, Raskin yang ada di nagari, terkadang saya ada dapat, terkadang tidak, tapi lebih banyak tidaknya lagi, karena saya sudah tua dan tidak sanggup berjalan jemput ke kantor walinagari, semoga saja ada yang membantu saya tambahnya.
Ternyata di sudut nagari yang dengan potensi segudang Gambir itu, penghasil gambir terbesar di dunia kata orang, masih juga terdapat orang yang kurang beruntung dan tidak mendapat perhatian, Nenek tiangan salah satu diantara mereka yang kurang terperhatikan.

0 Response to "Hidup dengan Ngapiak Pinang"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel